Selasa, 08 Januari 2013

Jika Saya Menjadi Presiden


Jika Saya Menjadi Presiden

Menjadi seorang presiden mungkin adalah impian sebagian orang, terutama anak-anak kecil. Sering sekali mereka bermimpi untuk menjadi seorang presiden mungkin karena akan sering keluar negeri, atau akan selalu dihormati kemana pun mereka pergi ada pengawal mungkin ingin merubah sebuah keadaa yang menurut mereka terasa menyedihkan. Namun ketika saya dipercayakan sebagai seorang presiden yang saya lakukan adalah menyusun struktural organisasi kepemimpinan saya dengan memilih menteri-menteri yang akan membantu saya dalam pelaksanaan kepemerintahnya.
        Tentunya saya tidak akan sembarang dalam memilih menteri, saya memiliki kualifikasi tersendiri untuk mencari rekan kerja yang akan membantu saya dalam pelaksanaan kepemerintahaan yang akan dilakukan selama periode kepemerintahan saya. Berikut adalah kriteria seorang menteri bagi saya:
. Pribadi yang takut akan Tuhan. Saya percaya ketika seseorang takut akan Tuhan pasti adalah pribadi yang selalu mempersembahkan  yang terbaik kepada Tuhan apapun yang dilakukannya.
. Pribadi yang memiliki visi-misi yang tujuannya sama dengan apa yang saya ingin capai dalam periode keperintahan saya. Hal ini saya lakukan supaya dalam proses kerja terdapat kerja sama yang baik sesuai dengan yang diinginkan bersama walalupun terdapat cara kerja yang berbeda.
. Pribadi yang ahli dalam bidangnya masing-masing serta berintegritas.
        Selain itu juga supaya terjalin komunikasi yang baik saya akan mengadakan pertemuan rutin antara presiden dan para menteri. Hal ini dilakukan untuk mengontrol para menteri apakah mereka telah bekerja ssesuai dengan tujuan yang diinginkan melalui program-program yang telah disusun. Dan juga untuk mengetahui sudah seberapa jauh tujuan itu dapat dicapai, apakah program yang ada telah efesien dala mencapai tujuan serta  mengetahui kinerja dar masing-masing departemen.idak hanya menteri saja yang akan dilakukan pertemuan melainkan para gubernur, walikota dan bupati. Hal ini dilakukan supaya dapat menontrol kinerja dari masing-masing pejabat. Dan pada kepemerintahan saya akan memfokuskan diri pada pengontrolan birokrasi, turun lapangan, dan traparansi program kerja serta pelaksanaanya seperti yang dilakukan oleh gubernur DKI Jakarta yaitu bapak Jokowidodo.
        Untuk dunia pendidikan yang akan saya lakukan adalah pertama menghapus adanya program ujian negara. Hal ini dilakukan karena menurut saya cara ini tidak efisien untuk dapat menentukan standar kelulusan dari para siswa jadi yang akan saya lakukan yaitu mengembalikan hak penetuan kelulusan kepada pihak sekolah. Pada dunia kerja yang dibutuhkan bukan seberapa benar kita dapat mendapat jawaban  dari sebuah soal melainkan yang dibutuhkan mental yang kuat dalam mennghadapi kehidupan, moral dari setiap pribadi dan kreatifitas seseorang untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dan menciptakan pekerjaan. Dan juga tidak ketinggalan akan menjadikan pendidikan moral seperti PKN dan pendidikan kesehatan sebagai mata kukliah wajib dan pengetahuan tentang seks sebagai pendidikan tambahan. Tujuannya utuk menciptakan generasi yang bermoral , cinta tanah air dan mengabdi pada negara serta berintegritas.
        Tidak ketinggalan saya akan memanggil orang-orang Indonesia yang berkompeten yang saat ini berdomisili di luar negeri untuk bekerja bagi negara ini dengan keahlian mereka masing-masing dengan mengadakan diskusi serta memberikan fasilitas yang mencukupi bagi mereka supaya dapat berproduktivitas semaksimal mungkin bagi negara ini. Serta menyedikan berbagai sarana bagi kaum muda untuk berkreasi secara gratis. Menyediakan fasilitas kepada masyarakat untuk memperoleh pendidikan dan pengobatan gratis.
        Tak ada gading yang tak retak maka mungkin dalam impian saya sebagai presiden masih terdapat kekurang untuk itu masih diperlukan pembelajaran lebih lagi untuk itu sekarang ini saya berkuliah. Demikian langkah-langkah yang akan saya lakukan ketika saya menjadi presiden.
        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar