Jika
Saya Menjadi Presiden
Menjadi
seorang presiden mungkin adalah impian sebagian orang, terutama anak-anak
kecil. Sering sekali mereka bermimpi untuk menjadi seorang presiden mungkin
karena akan sering keluar negeri, atau akan selalu dihormati kemana pun mereka
pergi ada pengawal mungkin ingin merubah sebuah keadaa yang menurut mereka
terasa menyedihkan. Namun ketika saya dipercayakan sebagai seorang presiden
yang saya lakukan adalah menyusun struktural organisasi kepemimpinan saya
dengan memilih menteri-menteri yang akan membantu saya dalam pelaksanaan
kepemerintahnya.
Tentunya
saya tidak akan sembarang dalam memilih menteri, saya memiliki kualifikasi
tersendiri untuk mencari rekan kerja yang akan membantu saya dalam pelaksanaan
kepemerintahaan yang akan dilakukan selama periode kepemerintahan saya. Berikut
adalah kriteria seorang menteri bagi saya:
¶. Pribadi
yang takut akan Tuhan. Saya percaya ketika seseorang takut akan Tuhan pasti
adalah pribadi yang selalu mempersembahkan
yang terbaik kepada Tuhan apapun yang dilakukannya.
¶. Pribadi
yang memiliki visi-misi yang tujuannya sama dengan apa yang saya ingin capai
dalam periode keperintahan saya. Hal ini saya lakukan supaya dalam proses kerja
terdapat kerja sama yang baik sesuai dengan yang diinginkan bersama walalupun
terdapat cara kerja yang berbeda.
¶. Pribadi
yang ahli dalam bidangnya masing-masing serta berintegritas.
Selain
itu juga supaya terjalin komunikasi yang baik saya akan mengadakan pertemuan
rutin antara presiden dan para menteri. Hal ini dilakukan untuk mengontrol para
menteri apakah mereka telah bekerja ssesuai dengan tujuan yang diinginkan
melalui program-program yang telah disusun. Dan juga untuk mengetahui sudah
seberapa jauh tujuan itu dapat dicapai, apakah program yang ada telah efesien
dala mencapai tujuan serta mengetahui
kinerja dar masing-masing departemen.idak hanya menteri saja yang akan
dilakukan pertemuan melainkan para gubernur, walikota dan bupati. Hal ini
dilakukan supaya dapat menontrol kinerja dari masing-masing pejabat. Dan pada
kepemerintahan saya akan memfokuskan diri pada pengontrolan birokrasi, turun
lapangan, dan traparansi program kerja serta pelaksanaanya seperti yang
dilakukan oleh gubernur DKI Jakarta yaitu bapak Jokowidodo.
Untuk
dunia pendidikan yang akan saya lakukan adalah pertama menghapus adanya program
ujian negara. Hal ini dilakukan karena menurut saya cara ini tidak efisien
untuk dapat menentukan standar kelulusan dari para siswa jadi yang akan saya
lakukan yaitu mengembalikan hak penetuan kelulusan kepada pihak sekolah. Pada
dunia kerja yang dibutuhkan bukan seberapa benar kita dapat mendapat
jawaban dari sebuah soal melainkan yang
dibutuhkan mental yang kuat dalam mennghadapi kehidupan, moral dari setiap
pribadi dan kreatifitas seseorang untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dan menciptakan
pekerjaan. Dan juga tidak ketinggalan akan menjadikan pendidikan moral seperti
PKN dan pendidikan kesehatan sebagai mata kukliah wajib dan pengetahuan tentang
seks sebagai pendidikan tambahan. Tujuannya utuk menciptakan generasi yang
bermoral , cinta tanah air dan mengabdi pada negara serta berintegritas.
Tidak
ketinggalan saya akan memanggil orang-orang Indonesia yang berkompeten yang
saat ini berdomisili di luar negeri untuk bekerja bagi negara ini dengan
keahlian mereka masing-masing dengan mengadakan diskusi serta memberikan
fasilitas yang mencukupi bagi mereka supaya dapat berproduktivitas semaksimal
mungkin bagi negara ini. Serta menyedikan berbagai sarana bagi kaum muda untuk
berkreasi secara gratis. Menyediakan fasilitas kepada masyarakat untuk
memperoleh pendidikan dan pengobatan gratis.
Tak
ada gading yang tak retak maka mungkin dalam impian saya sebagai presiden masih
terdapat kekurang untuk itu masih diperlukan pembelajaran lebih lagi untuk itu
sekarang ini saya berkuliah. Demikian langkah-langkah yang akan saya lakukan
ketika saya menjadi presiden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar