Mengatasi Kekuatiran
Kekuatiran adalah ”penyakit” yang
bisa dialami semua orang. Manusia kuatir tentang masa depan, akan kebutuhan,
akan kesehatan, akan pekerjaan dan lain-lain. Meskipun orang mencoba menemukan
cara yang terbaik untuk mencoba menemukan cara yang terbaik untuk mengatasi
kekuatiran, namun tak satu pun cara yang mapu memberikan jawaban yang pasti.
Ada 3 kunci mengatasi kekuatiran :
1.
Memiliki
Kehidupan Doa
“Doa”, berbicara tentang persekutuan Kita dengan Allah, kedatangan kita menemui Dia secara Pribadi, bersyukur, dan
memuji Dia. Sedangkan “permohonan” adalah memberiyahukan kepada Allah tentang
permintaan atau kebutuhan kita. Kita melanyani Dia melalui mengajar,
berkhotbah, menyanyi, bermain musik dan lain-lain, tetapi kita tidak mengambil
waktu untuk bersekutu dengan-Nya di dalam doa.Upayakan meningkatkan kehidupan
doa melalui waktu teduh pribadi secara teratur tiap-tiap hari.
2.
Penuhilah
kehidupan dengan pujian syukur kepada Allah.
Ketika kita menaikkan pujian dan penyembahan
kepada Allah maka hati dan pikiran
kitapun terfokus kepada-Nya sehingga hatipun dipenuhi dengan kasih serta
penyembahan kepada-Nya. Salah satu penyebab kekuatiran adalah sifat mengasihi
diri sendiri, karena itu biarlah hidup kita senantiasa terfokus kepada-Nya
melalui pujian syukur dan penyembahan.
3.
Ingatlah
akan Janji-Nya
Damai sejahtera
Allah yang sejati merupakan janji yang diberikan dan dapat kita alami dalam
kehidupan kita. Damai inilah yang memelihara hati dan pikiran kita dari segala
sesuatu yang tidak mempermuliakan Tuhan yakni : ketakutan, kekuatiran dan
ketidaktenangan. Damai sejahtera Allah itu dibagikan tentara pengawal pribadi
yang menjaga kita dari serangan musuh. Apapun yang terjadi diluar diri kita,
tidak akan mempengaruhi damai sejahtera Allah yang Sempurna.
Kemanakah
Kita Akan Pergi ?
Ada orang
yang percaya bahwa kematian adalah akhir dari segalanya, artinya bahwa setelah
kematian eksistensi manusia akan berakhir. Kepercayaan ini akan berdampak pada
kehidupan sehari-hari, dimana orang akan berfoya-foya tanpa memikirkan
akibatnya pada kekelan nanti. Inilah yang terjadi dalam kehidupan orang kaya.
Kita diingatkan bahwa hubungan yang erat antara hidup kita saat ini dan keadaan
kita setelah kematian.
Pertama, Semua orang pasti mati.
Fakta ini dinyatakan dengan jelas dalam Lukas
16:22-23 :”Kemudian matilah orang miskin
itu . . . , orang kaya itu juga mati . . .”Hal ini membuktikan bahwa kematian
itu akan dialami oleh semua orang. Apapun status kita, apakah orang kaya atau
miskin, bila saatnya kematian menjemput, tak seorangpun yang berkuasa untuk
menahanya.
Kedua, Hanya ada dua tempat
tujuan setelah mati.
Lukas 16:22-23 juga mengungkapkan bahwa setelah
orang miskin itu mati, ia dibawa oleh malaikat ke pangkuan Abraham, kemudian
orang kaya itu juga mati lalu dibawa ke alam maut dan mengalami penderitaan.
Hal ini menegaskan bahwa hanya ada dua tempat tujuan setelah kematian yaitu
sorga atau neraka.
Ketiga,
Tujuan kita ke sorga atau Neraka
ditentukan oleh keputusan kita saat ini.
Dalam Lukas 16:27-31 mengungkapkan penyesalan
yang mendalam dari orang kaya, tetapi sudah terlambat, tidak ada lagi
kesempatan. Saudaraku, hidup ini adalah anugeraholeh karena itu pastikan apakah
saudara telah mengambil keputusan yang berdampak pada kekekalan yaitu menerima Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat serta hidup dalam ketaatan kepada-Nya seumur
hidup saudara.
Inspirasi: Sorga adalah
tujuan yang pasti bagi setiap orang yang sudah menerima Kristus serta taat
kepada-Nya seumur hidupnya
Merencanakan Ke Depan
Saya mendengar bahwa keberhasilan The Special
One, julukan Jose Maurinho menjadi pelatih sepak bola klub-klub besar Eropa
adalah ia merencanakan strategi permainan sebelum pertandingan dilakukan. Dia
tidak membuat strategi dadakan setelah melihat permainan. Dia ingin pemain
lawan merespon strategi yang ia tetapkan.
Merencankan ke depan sangat
penting untuk dilakukan dalam hidup kita. Perencanaan membantu kita untuk
menciptakan peluang dari pada bereaksi terhadap keadaan. Banyak orang mengisi
hari-harinya orang seperti ini tidak mencapai sesuatu yang benar-benar
diinginkan.
Perencanaan juga membantu
kita dalam efisiensi menggunakan waktu dan energi kita. Dalam ilmu managemen
kita diajarkan bagaimana merencanakan, saya membuat perencanaan tahunan,
bulanan, mingguan dan harian. Itu sangat membantu kitaefisiensi menggunakan
waktu. Apa saja yang harus kita kerjakan, mana yang bisa di delegasikan, mana
yang bisa diprioritaskan sehingga kita bisa melakukan dalam waktu yang sama
yang Tuhan berikan, 24 jam sehari. Kita tidak membuang energi untuk hal-hal
yang tidak penting.
Perencanaan juga mengurangi
krisis, dalam hidup ini perencanaan dan keadaan sangat mempengaruhi satu dengan
yang lain. Jika kita membuat rencana, maka kita akan fokus pada rencana-rencana
kita. Jika kita tidak rencanakan, maka kita akan cenderung melakukan apa yang
dikehendaki oleh keadaan yang menekan kita.
Inspirasi : Jika kita gagal membuat
rencana, kita merencanakan kegagalan. Mari kita buat rencana untuk tahun ini.
Referensi
:
Moment
of Inspiration LPMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar